-->

Tradisi Mempelajari Malam Pertama di Jawa bersama GOWOK


      Berbicara Tradisi di Indonesia, maka sudah sangat masyhur dan maklum sekali jika negara kita ini disebut negara "Kaya budaya".

Bahkan para Revolusioner sudah mempersatukannya dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".

GOWOK, adalah salah satu Tradisi unik Jawa

Beritanya, Gowok adalah sebutan untuk seorang perempuan yang menjadi instruktur "Malam Pertama" bagi seorang perjaka.

Kalau dalam sejarahnya, Tradisi Gowok di bawa oleh Goo Wok Niang, Wanita asal Tiongkok yang datang ke Jawa bersama Laksamana Cheng Ho sekitar abad ke-15.

Lalu, apakah tradisi ini masih ada?

Dikutip dari tirto.id bahwasanya cerita nyata tentang Gowok pada zaman ini dialami oleh pemuda asal Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah.

Pemuda yang notabene adalah seorang mahasiswa ini bercerita bahwa, di kampungnya ada seorang Wanita usia sekitar 40 tahun yang hidup sendiri, tidak kawin, tanpa keluarga, namun sangat dihormati oleh warga masyarakat sekitar.

Wanita ini bertugas untuk mengajari "Malam Pertama" untuk anak-anak muda. Saat pemuda Bagelen berusia 15 tahun, ia dibawa ke rumah wanita ini. Ia disuruh tidur di sana selama satu malam. dengan Wanita itu.

"Sukses dan Berhasil" Kata Pemuda bagelen ini mantap, meskipun awalnya gugup.

Dari cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa mungkin tugas inti dari seorang Gowok adalah mempersiapkan perjaka yang berkualitas pada malam pengantin.

Ada dua buku karya sastra yang telah membahas tradisi Gowok ini.

NYAI GOWOK (2014), Karya Budi Sardjono. Dalam bukunya, Budi Sardjono menceritakan seorang pemuda yang dititipkan kepada Nyai Lindri dengan setting cerita tahun 50an.

Terlepas dari buku yang ditulis Budi Sardjono, Tradisi Gowok di pulau Jawa pernah eksis selama ratusan tahun. 

Buku lain yang menarik untuk dibaca berkaitan dengan Gowok ini adalah "RONGGENG DUKUH PARUK (1982)". 

Dalam buku Ronggeng Dukuh Paruk ini diceritakan bahwa seorang Gowok wajib mengajari banyak hal karena sudah disewa oleh keluarga remaja laki-laki.

Gowok harus mengajari perihal rumah tangga dengan tetek bengeknya, termasuk bagaimana pergi kondangan bersama istri.

Berikut ini kutipan dari buku NYAI GOWOK oleh Budi Sardjono.

Wanita paling senang jika disentuh dengan lembut, pelan-pelan, tidak usah tergesa-gesa.

Menjadi seorang lelaki yang bisa disebut Lelanangin Jagad iru kalau dia bisa mengendalikan hawa nafsunya.

0 Response to "Tradisi Mempelajari Malam Pertama di Jawa bersama GOWOK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel