Cerita Pemilik Rumah yang disewa Bomber Surabaya
Rumah kontrakan Tri Murtiono dan keluarga berukuran 5 x 23 meter. Rumah ini baru 3 bulan ditempati. Pemilik rumah, Sugeng Budi (36), mengatakan pengontrak menempati rumahnya pada Februari 2018. Rencananya rumah disewa 2 tahun dengan harga sewa Rp 16 juta per tahun. Selain jadi tempat tinggal, Tri Murtiono akan buka usaha las listrik.
"Bulan Februari lalu menyewa kepada saya melalui akun jual-beli online," kata Sugeng kepada detikcom, Senin (14/5/2018) malam.
Sugeng, yang tinggal di Sambi Arum, Manukan, Surabaya Barat, menjelaskan Tri Murtiono mengangsur biaya sewa. "Diangsur tiga kali. Ada info seperti ini, saya jadi kaget dan takut," kata Sugeng.
Ketua RT setempat, Suwito, menjelaskan, meski menempati selama 3 bulan, baru seminggu lalu Tri Murtiono lapor ke RT. Tri Murtiono aktif ikut ronda," jelasnya.
Menurut Suwito, Tri Murtiono mempunyai usaha las listrik dan piawai membuat beberapa perabotan dari aluminium.
"Beliau sering kali terlihat membuat perabotan dari aluminium. Selain itu, keluar-masuk membeli bahan dengan menggunakan mobil pikap miliknya," tandasnya.
Tri Murtiono, istri, dan ketiga anaknya meledakkan diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB. Keluarga ini naik dua sepeda motor. Dalam ledakan, satu anak terpental dan selamat. Anak usia 6-7 tahun itu dievakuasi Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Faisal Saiful Faton sesaat setelah ledakan. Kini ia dirawat intensif di rumah sakit.
Sumber : detik.com
0 Response to "Cerita Pemilik Rumah yang disewa Bomber Surabaya"
Post a Comment